Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda
dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih
secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20
September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir
di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati,
merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.
Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal
dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari
ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah,
putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra
yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY,
lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa)
dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang
yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).
Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan
dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali
kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa
Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri
Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak
Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk
mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968.
Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY
pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).
Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru
Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di
PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970,
akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan
akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard
Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan
Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik
Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.
Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger
Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di
Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle
Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman
(1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung
(1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas,
AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan
karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif
Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri
Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung
sekitar 30 prajurit.
Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon
di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum
dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri
Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan
Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris,
membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan
pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat,
Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku
jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan
Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di
Timor Timur.
Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton
Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan
sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif
Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika
bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke
Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer
Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job
training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti
Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan
Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY
menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam
IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum
mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung
dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen
Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad)
dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat.
Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI
untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat
(1993).
Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat
menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang
I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian
menjabat Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam
IV/Diponegoro (1995). Tak lama kemudian, SBY dipercaya bertugas ke Bosnia
Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995). Beliau menjabat sebagai Kepala
Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force)
yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan
kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah
kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996).
Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua
Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum
menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).
Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari
2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya
menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH
Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya
sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada
tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi
Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih
mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini
membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke
kursi puncak kepemimpinan nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung
putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih
kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60
persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI
ke-6.
Berikut ini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono :
Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono
Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6
Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji
Ibu : Sitti Habibah
Pendidikan :
* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
Karier :
* Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
* Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
* Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
* Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
* Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
* Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
* Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
* Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
* Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
* Dosen Seskoad (1989-1992)
* Korspri Pangab (1993)
* Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
* Asops Kodam Jaya (1994-1995)
* Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
* Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
* Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
* Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
* Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
* Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
* Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
* Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
* Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
Penugasan : Operasi Timor Timur 1979-1980 dan 1986-1988
Penghargaan :
* Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
* Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
* Satya Lencana Seroja, 1976
* Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
* Satya Lencana Dwija Sista, 1985
* Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
* Dosen Terbaik Seskoad, 1989
* Satya Lencana Santi Dharma, 1996
* Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
* Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
* Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
* Wing Penerbang TNI-AU, 1998
* Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
* Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
* Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
* Bintang Dharma, 1999
* Bintang Maha Putera Utama, 1999
* Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
* Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005
* Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei
* Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006
Alamat : Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah No. 2 Desa Nagrag Kec. Gunung Putri Bogor 16967
REFERENSI :