Kalimantan Barat adalah sebuah
provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan, dan beribukotakan
Pontianak. Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi diIndonesia yang
terletak di Pulau Kalimantan danberibukotakan Pontianak.
Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km²
(7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua,Kalimantan
Timur dan Kalimantan
Tengah
Daerah Kalimantan Barat termasuk
salah satu daerah yang dapat dijuluki propinsi "Seribu Sungai".
Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai
besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai
besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan
daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau
sebagian besar kecamatan.
Walaupun sebagian kecil wilayah
Kalbar merupakan perairan laut, akan tetapi Kalbar memiliki puluhan pulau besar
dan kecil (sebagian tidak berpenghuni.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu bahasa penghubung, yaitu Bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan menurut wilayah penyebarannya. Demikian juga terdapat beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka. Dialek yang di masksudkan terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu banyaknya kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda di ujung kata seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban) dan makot (Melahui).
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu bahasa penghubung, yaitu Bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan menurut wilayah penyebarannya. Demikian juga terdapat beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka. Dialek yang di masksudkan terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu banyaknya kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda di ujung kata seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban) dan makot (Melahui).
Khusus untuk rumpun Uut Danum,
bahasanya boleh dikatakan berdiri sendiri dan bukan merupakan dialek dari
kelompok Dayak lainnya. Dialeknya justru ada pada beberapa sub suku Dayak Uut
Danum sendiri. Seperti pada bahasa sub suku Dohoi misalnya, untuk mengatakan
makan saja terdiri dari minimal 16 kosa kata, mulai dari yang paling halus
sampai ke yang paling kasar. Misalnya saja ngolasut (sedang halus), kuman
(umum), dekak (untuk yang lebih tua atau dihormati), ngonahuk (kasar), monirak
(paling kasar) dan Macuh (untuk arwah orang mati). Bahasa Melayu di Kalimantan Barat terdiri atas beberapa
jenis, antara lain Bahasa Melayu Pontianak dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa
Melayu Pontianak sendiri memiliki logat yang sama dengan bahasa Melayu Sarawak, Melayu
Malaysia dan Melayu Riau.
Mayoritas agama penduduk Kalimantan
Barat memeluk agama Islam (57,6%), Katolik (24,1%), Protestan(10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%),
lain-lain (1,7%).
Banyaknya jenis kebudayaan tarian di Kalimantan Barat :
Tari Monong/Manang/Baliatn
merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh
masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal
penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun
dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan
trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.
Tari Pingan,
Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang
Kabupaten Sekadau yang pada masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas
rezeki/tuah/makanan yang diberikan oleh Tuhan. Tari ini menggunakan Pingan
sebagai media atraksi dan tari ini berangkat dari kebudayaan leluhur pada masa
lalu yang berkaitan erat dengan penerimaan/penyambutan tamu/pahlawan.
Tari Jonggan
merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah
Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara
visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda
mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk
menari bersama.
Tari kondan
merupakan tari pergaulan yang diiringi oleh pantun dan musik
tradisional masyarakat Dayak Kabupaten sanggau kapuas, kadang kala kesenian
kondan ini diiringi oleh gitar. kesenian kondan ini adalah ucapan kebahagiaan
terhadap tamu yang berkunjung dan bermalam di daerahnya. kesenian ini dilakukan
dengan cara menari dan berbalas pantun.
Kinyah Uut Danum
merupakan tarian perang khas kelompok suku Dayak Uut Danum
yang memperlihatkan kelincahan dan kewaspadaan dalam menghadapi musuh. Dewasa
ini Kinyah Uut Danum ini banyak diperlihatkan pada acara acara khusus atau
sewaktu menyambut tamu yang berkunjung. Tarian ini sangat susah dipelajari
karena selain menggunakan Ahpang (Mandau) yang asli, juga karena gerakannya
yang sangat dinamis, sehingga orang yang fisiknya kurang prima akan cepat
kelelahan.
Tari Zapin pada masyarakat Melayu kalimantan Barat
Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat, sebagai
media ungkap kebahagiaan dalam pergaulan. Jika ia menggunakan properti Tembung
maka disebut Zapin tembung, jika menggunakan kipas maka di sebut Zapin Kipas.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar