BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitasketika seseorang
berhubungan dengan pencarian,pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhikebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumenmerupakan
hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang
berharga jual
rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan denganmudah, sedangkan untuk
barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan
dilakukan dengan pertimbangan yang
matang.
1.1.2 Model Proses Pengambilan Keputusan
Ada banyak cara untuk mengambil keputusan, dalam hal ini di klasifikasi berdasarkan bentuk model:
1. Tujuanya : model latihan , model penelitian, model
keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya.
2. Bidang penerapannya : model tentang transportasi,
model tentang persediaan barang, model tentang kesehatan,dan sebagainya.
3. Tingkatkanya : model tingkat manejemen kantor,
tingkat kebijakan nasional, kebijakan rasional, kebijakan regional, kebijakan
local, dan sebagainya
4. ciri waktunya : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya : model dua sisi, satu sisi, tiga
dimensi, model konflik,dan sebagainya.
6. Pengembangan analitik : tingkat dimana matematika
perlu digunakan.
7. Kompleksitas : model sangat terinci, model sederhana,
model global, model keseluruhan, dan sebagainya.
8. Formalisasi : model mengenai dimana interaksi itu
telah digunakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal
perlu di bicarakan juga.
1.1.3 Tipe Tipe Proses Pengambilan Keputusan
Tipe Pengambilan adalah
tindakan manejemen dalam penelitian alternatif untuk mencapai sasaran.
Keputusannya di bagi 3 tipe :
1. Keputusan terprogram : keputusan yang berulang-ulang
dan rutin, sehingga dapat di program keputusan terstruktur terjadi dan
dilakukan terutama pada manejemen tingkat bawah.
2. keputusan setengah terprogram : keputusan yang sebagian dapat diprogram sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagaian tidak terstruktur.
3. keputusan tidak terprogram : keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manejemen tingkat atas informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk di dapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
2. keputusan setengah terprogram : keputusan yang sebagian dapat diprogram sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagaian tidak terstruktur.
3. keputusan tidak terprogram : keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manejemen tingkat atas informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk di dapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Konsumen menggunakan
pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka melakukan sedikit usaha untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen ketika
membeli suatu produk yang telah mereka gunakan sebelumnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan
masalah :
1.Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan,
misalnya pembelian rumah.
2.Tersedianya waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
3.Terdapat tingkat keterlibatan yang tinggi dalam menyertai pembelian.
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :
2.Tersedianya waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
3.Terdapat tingkat keterlibatan yang tinggi dalam menyertai pembelian.
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :
1.Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atautidak suka seseorang akan suatu hal.
4.Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
5.Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
4. Pembelian
Struktur keputusan membeli penting karena sesudah
menentukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen
diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur
keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen :
1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya
untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian.
2. keputusan tentang jenis produk
Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk
tertentu (ukuran, mutu, corak,dan sebagainya).
3. keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan merk yang akan diambil.
4. keputusan tentang penjualan
Konsumen memutuskan dimana akan membeli ( termasuk
pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual
tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli.
6. keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan
tersedia).
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya.
5. Diagnosa Perilaku Konsumen
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan
dalam beberapa hal,yaitu
1. Merancang sebuah strategi
pemasaran yang baik
2. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat
keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa
konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan
dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
3. Pemasaran sosial (social
marketing) yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu,
seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif. Terdapat
tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen yaitu :
1. Pendekatan pertama adalah
pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku
konsumsi dan hal yang mendasarinya.
2. Pendekatan kedua adalah
pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi
kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.
3. Pendekatan ketiga
disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu
ekonomi dan statistika.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan memberikan
pemahaman atas perilaku konsumen serta strategi marketing dari sudut pandang
dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan
salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi
perusahaan tersebut.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar