Volume VI, No. 2, Desember 2012
ETIKA DAN DAYA TARIK IKLAN PROVIDER SELULER AXIS
Oleh: Widyarini1
Penelitian ini ditulis oleh Widyarini pada tahun 2012 dengan
objek mahasiswa Program Studi Keuangan Islam, Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Sunan Kalijaga dengan variabel dependent (Y) adalah penilaianResponden terhadap
Daya Tarik Iklan Axis versi “Cowok Hemat” dan versi “Pisang Goreng” .
Ketatnya persaingan antar produk “mengharuskan” pengusaha untuk melakukan
“perang iklan” dalam media yang sama dan bila memungkinkan ditambah media lain.
Banyak cara untuk mengkomunikasikan produk kepada sasaran pasarnya, namun iklan
merupakan cara yang paling efektif, karena bisa memberikan informasi secara
massal dengan menggunakan media massa . Iklan dapat dikemas dalam bentuk
gambar, tulisan, simbul, bahkan berupa cerita pendek ditayangkan di media
televisi, sehingga bisa menjadi hiburan bagi pemirsanya.
Iklan yang dibawakan oleh bintang iklan sering kali membuat
masyarat mengikuti gaya dan percakapan yangdilakukan oleh bintang iklan
tersebut karena dianggap menarik , namun terkadang apa yang iklan tersebut
sajikan apabila kita tidak sebagai konsumen tidak pandai mencermati baik-baik
cenderung mengandung pelanggaran etika yang kemudian diikuti oleh konsumen yang
menikmati iklan tersebut tanpa merasa bersalah. Banyak iklan-iklan yang kurang
mengindahkan etika baik moral maupun bisnis, dengan “menyindir” produsen lain. Pada
iklan axis ini peneliti ingin mengetahui
dua versi yang diluncurkan axis sebagai media promosi perusahaan. Iklan tersebut
adalah versi “cowok hemat” dan “pisang goreng”.
Adapun hasil dari
penelitian tersebut adalah :
1.
versi
“cowok hemat” diketahui :
a.
Iklan
Axis versi Cowok Hemat bisa menjadi hiburan, namun kurang etis (moral)
dan
tidak mendidik, karena sangat tipis perbedaan kikir dengan hemat.
b.
Menggunakan
cara “mencuri untuk melakukan penghematan.
Iklan ini melanggar etika, bahkan dapat dikatakan melanggar hukum dan norma
agama Islam, karena memberi contoh mencuri.
c.
Sang
pacar diminta mendorong mobil sendirian, untuk kondisi saat ini posisi
laki-laki dengan perempuan memang setara. Namun akan lebih baik apabila minta
tolong orang lain (laki-laki) untuk mendorong mobil tersebut karena dalam etika
alangkah baiknya apabila menghargai wanita.
d.
Dalam
iklan promo ditulis dengan font berukuran
kecil sehingga kemungkinan konsumen tidak dapat melihat promo tersebut, hal ini
termasuk bentuk kecurangan karena mungkin saja konsumen tidak melihat.
e.
Didalam
iklan tidak boleh menyebutkan kata “gratis” apabila masih ada sejumlah biaya
yang mungkin dikeluarkan oleh konsumen.
2. Versi “pisang goreng” diketahui
:
a.
Memunculkan
simbul pesaing di dalam iklan yang “mirip” dengan symbol pesaingnya. Dapat disimpulkan
melanggar Bahasa dan Merendahkan (merendahkan pesaing).
b.
Mempertontonkan
anak di bawah umur sudah harus bekerja untuk mencari uang (melanggar hak
kebebasan anak atau mempekerjakan anak di bawah umur).
c.
Penawaran harga secara tidak rasional, karena
penawaran harga dibawah harga normal (melanggar etika).
d.
Tidak
menampilkan peran seorang ibu yang bijak
Review : jurnal ekonomi islam Volume VI, No. 2, Desember 2012 (ETIKA DAN DAYA TARIK IKLAN PROVIDER SELULER
AXIS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar