VALUE ADDED, Vol. 7 , No.2, Maret 2011 – Agustus 2011 http://jurnal.unimus.ac.
MENJALANKAN BISNIS SECARA ETIS DAN BERTANGGUNG JAWAB
Setia Budhi Wilardjo
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang
Penelitian dalam jurnal ini ditulis oleh Setia Budhi Wilardjo pada agustus 2011.
Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks social menentukan apakah suatu perilaku
tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan
kata lain, perilaku etis merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial
yang diterima secara umum sehubungan dengan
tindakan-tindakan yang benar da baik. Perilaku tidak etis adalah
perilaku yang menurut keyakinan
perseorangan dan norma-norma sosial dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku
etis atau tidak etis yang dilakukan
oleh manajer atau pemilik
suatu organisasi (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007).
Etika
manajerial merupakan standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Walaupun etika Anda dapat
mempengaruhi kerja Anda dalam sejumlah hal, tidak
ada ruginya menggolongkan dalam tiga kategori yang luas. Ada
tiga langkah yang disederhanakan untuk
menerapkan penilaian etis
terhadap situasi yang dapat timbul selama kita melakukan aktivitas bisnis yaitu :
1. Mengumpulkan
informasi faktual yang relevan
2. Menganalisis
fakta-fakta untuk menentukan nilai moral yang paling tepat
3. Melakukan
penilaian etis berdasarkan kebenaran atau kesalahan terhadap aktivitas
Organisasi
berusaha mendorong perilaku etis dan melarang perilaku tidak etis dengan berbagai cara. Karena manajer dan
karyawannya semakin sering melakukan aktivitas yang tidak etis dan bahkan ilegal di
berbagai perusahaan, maka banyak perusahaan yang
mengambil langkah
tambahan untuk mendorong perilaku etis di lingkungan kerja. Banyak di antaranya, misalnya
menerapkan aturan main dalam menjalankan dan mengembangkan posisi etis yang jelas mengenai cara perusahaan dan karyawan menjalankan bisnisnya atau
kebijakan yang akan kita nilai tersebut.
Etika
bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau tidak
etis
yang dilakukan
oleh manajer atau pemilik suatu organisasi. Etika
mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja. Etika juga tampil dalam hubungan
antara perusahaan dan karyawannnya dengan apa yang disebut agen kepentingan primer –
terutama pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, penyalur, dan serikat buruh. Tanggung
jawab sosial adalah sebuah konsep yang berhubungan, namun merujuk pada
seluruh cara bisnis berupaya menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok
dan pribadi dalam lingkungan sosialnya.
Dalam
penerapan etika dan tanggung jawab sosial tentu juga berkaitan dengan kebiasaan hidup kita sehari-hari.
Membuang limbah sembarangan ke laut, berbuat curang dan berbohong merupakan perilaku yang
tidak baik untuk ditiru dan akan berhadapan dengan kebiasaan dan hukum yang
berlaku di suatu negara khususnya di Amerika Serikat dalam artikel ini.
Walaupun sudah ada undang-undang tentang etka
bisnis dan lingkungan hidup masih banyak pelaku usaha yang berbuat curang dan
tidak mengindahkan keadaan alam sekitar. Banyak dari mereka yang tidak
memperdulikan dampak yang akan lingkungan terima dari ketidak pedulian
pengusaha terhadap lingkungan. Dalam kasus pembuangan limbah di laut perlu
memperhatikan masalah lingkungan
secara keseluruhan karena bisa merusak ekosistem di laut dan membunuh binatang laut. Hal ini tentu saja sangat
merugikan pihak pengusaha itu sendiri dan lingkungan yang mereka cemari (laut)
. Sedangkan dalam
kasus akuntabilitas bisnis ImClone yang melibatkan Martha Stewart dan Samuel Waksal, ketidak jujuran dan kecurangan mereka dalam
berbisnis berakibat
keduanya masuk penjara federal dalam waktu yang cukup lama.
Review : jurnal VALUE ADDED, Vol. 7 , No.2, Maret 2011 – Agustus
2011 ( MENJALANKAN BISNIS SECARA ETIS DAN BERTANGGUNG JAWAB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar